Perbedaan Storage Internal dan ROM Pada Smartphone

COTEKNO.COM – Perbedaan Storage Internal dan ROM Pada Smartphone, Halo sobat COTEKNO? pada kali ini kita akan membahas internal storage android yaitu sebagian dari spesifikasi Gadget yang setiap hari kita pegang, yang mana didalamnya ada yang dinamakan Penyimpanan, Tetapi penyimpanan ini ada 2 bagian yang kadang semua orang mengira itu adalah satu/sama.

Bagi kalian yang sering membaca artikel atau menonton video soal smartphone di Youtube seperti Gadgetin maupun Jagat Review, pasti tidak asing dengan “storage internal” dan “ROM”. Dua istilah tersebut kerap diartikan sebagai sesuatu yang sama, yaitu berfungsi sebagai penyimpanan pada smartphone.

Baca Juga: Pengertian Dan Cara Membuat Rangkaian sensor cahaya

Padahal, keduanya punya sifat yang berbeda, bahkan berlawanan satu sama lain. Oleh karena itu, istilah “ROM” sejatinya tak bisa digunakan untuk menggantikan “storage internal” maupun sebaliknya. Lalu, apa perbedaannya? Mengapa dua istilah itu bisa disamakan?

ROM

Seperti yang disebutkan di atas, ROM punya sifat yang berlawanan dengan storage internal. ROM sendiri adalah singkatan dari Read Only Memory alias memori yang hanya bisa dibaca saja. Jika isi dalam storage internal dapat dimodifikasi dengan mudah oleh pengguna, tidak demikian dengan ROM.

Pada komputer, ROM berisi perintah-perintah penting agar sistem berjalan, seperti misalnya BIOS atau program untuk motherboard. Karena sifatnya yang read only, ROM ini tak bisa dimodifikasi secara normal dan hanya dapat dilakukan jika ada update firmware.

ROM biasanya memiliki chip terpisah pada motherboard di komputer, tapi pada smartphone tidak ada chip khusus. Lalu, di mana letak firmware atau sistem operasi di smartphone? Firmware pada smartphone tadi ditanamkan langsung pada storage internal, yang nanti akan dijelaskan lebih lanjut di bawah.

Itu artinya, smartphone tidak benar-benar memiliki ROM. ROM yang dimaksud pada smartphone hanyalah partisi terpisah dalam storage internal yang diproteksi dengan akses khusus atau biasa disebut akses root. Pengguna bahkan bisa memodifikasinya jika sudah punya akses root tersebut.

Baca Juga: Cara Top Up Blu BCA Lewat Bank JAGO, OVO, BCA, Mandiri, OVO, Gopay, DANA dan Shopeepay.

Storage Internal

Nah, storage internal ini bisa dibilang memiliki definisi “penyimpanan” yang sesungguhnya. Sifatnya dapat dimodifikasi, sehingga pengguna dapat leluasa menambahkan atau menghapus isi yang ada di dalamnya seperti foto, musik, aplikasi dan lainnya.

Di mainboard smartphone, storage internal tersebut berbentuk chip terpisah dari SoC yang berupa memori flash eMMC atau UFS. Itu akan menjadi penyimpanan utama untuk keperluan sehari-hari pengguna, dengan kebanyakan smartphone punya opsi ekspansi biasanya berupa MicroSD.

Simpelnya sih, storage internal ini mirip seperti HDD atau SSD pada komputer atau laptop ya.

Baca Juga: 3 Cara Menampilkan Kecepatan Internet di Xiaomi

Mengapa Storage Internal dan ROM Di Smartphone Bisa Disamakan?

Kesalahpahaman ini tak lain disebabkan oleh produsen smartphone itu sendiri. Mereka biasanya menulis spesifikasi dalam kotak penjualan, di mana RAM dibarengkan dengan ROM.

Salah satu contoh penulisan ROM pada keterangan spesifikasi smartphone di paket penjualan

Penulisannya kira-kira seperti ini, “RAM/ROM: 8GB/128GB” yang berarti smartphone tersebut punya kapasitas RAM 8GB dan ROM 128GB. Namun, apakah 128GB tadi seluruhnya tak dapat ditulis data lain atau read only? Nyatanya tidak, hanya sebagian kecil saja yang tak bisa ditulis secara langsung.

Baca Juga: Streaming Gratis Ribuan Channel TV Indonesia dan Luar Negeri di Android dan PC

Jadi seharusnya istilah yang lebih tepat untuk dituliskan dalam kotak kemasan itu adalah storage internal atau penyimpanan internal, bukannya ROM.

Entah karena untuk mempermudah penyebutan saja karena RAM dan ROM mirip atau karena hal lain, tapi yang pasti penggunaan istilah ROM sebagai pengganti storage internal adalah suatu kesalahpahaman.

Insert code: <i rel="code">Put code here</i> or <i rel="pre">Put code here</i>
Insert image: <i rel="image">Put Url/Link here</i>
Insert title: <b rel="h3">Your title.</b>
Insert blockquote: <b rel="quote">Put text here</b>
Bold font: <b>Put text here</b>
Italics: <i>Put text here</i>

0 Komentar

Type above and press Enter to search.