Menjadi Nasabah Bijak dan Lindungi Diri dari Kejahatan Siber dengan Simak 6 Tips Berikut ini!

Menjadi Nasabah Bijak: Dewasa ini perkembangan teknologi informasi dan komputer telah melanda seluruh negara-negara yang ada dunia. Hal ini ditandai dengan kemudahan masyarakat dalam mengakses berbagai informasi melalui internet.

Namun, disisi lain kemudahan yang ditawarkan mengundang adanya ancaman kejahatan siber.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Siber dan Sandi Nasional menyatakan bahwa pada tahun 2022 Indonesia telah mengalami lebih dari 700 juta serangan siber. Secara rinci menurut data BSSN ada 714.170.967 serangan siber yang terjadi pada tahun 2022.

Ancaman kejahatan siber ini merupakan perbuatan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan mengambil keuntungan untuk dirinya sendiri sehingga harus diwaspadai.

Baca juga : Cara Membuat Nada Dering WA Sebut Nama Kontak 100% Work

Meskipun rawan kejahatan siber, dampak perkembangan teknologi sendiri juga dapat dirasakan pada sektor perbankan yang diwujudkan dengan adanya transformasi digital yaitu pada layanan mobile banking atau internet banking. 

Dimana, layanan ini akan memudahkan para nasabah untuk melakukan transaksi melalui mobile banking mulai dari kegiatan transfer dana, mutasi rekening, mengecek informasi saldo, atau bahkan melakukan sebuah pembayaran.

Sehingga masyarakat dapat melakukan transaksi dengan mudah, kapan dan dimanapun nasabah mau. Namun, nasabah sendiri harus bijak dalam memanfaatkan kemudahan yang telah diberikan bank dengan menjadi Nasabah Bijak dan melindungi dirinya sendiri dari ancaman kejahatan siber.

Baca juga :Kamu Harus Tahu! Ini 8 Website Yang Bermanfaat untuk Mahasiswa      

Lalu apa sih itu Kejahatan siber sendiri?

Pengertian Kejahatan Siber

Kejahatan siber atau Cyber Crime ini adalah sebuah perbuatan di dunia maya yang melanggar hukum dengan memanfaatkan teknologi komputer sebagai alat maupun jaringan internet sebagai medianya. 

Dunia kejahatan siber ini seringkali dikenal masyarakat dengan sebutan hacker dan cracker. Hacker sendiri adalah seseorang yang memiliki keinginan untuk menggali informasi lebih dalam milik individu maupun organisasi.

Sedangkan cracker sendiri yaitu seseorang yang merusak sistem keamanan, seringkali melakukan pencurian dan melakukan tindakan anarki ketika mereka telah mendapatkan akses.

Baca juga : Cara Membuat Nada Dering WA Sebut Nama Kontak 100% Work

Jenis – Jenis Kejahatan Siber dalam Sektor perbankan 

Ada beberapa jenis-jenis kejahatan siber yang seringkali digunakan pelaku umtuk mendapatkan calon korbannya dengan mudah yaitu sebagai berikut:

1. Skimming

Modus yang digunakan pelaku kejahatan siber dengan cara menggandakan atau mengkloning kartu ATM nasabah ke dalam kartu ATM kosong. Pelaku akan memasang wifi pocket router dengan kamera yang telah dimodifikasi menyerupai penutup PIN pada mesin ATM yang tujuannya untuk mencuri PIN nasabah sebelum nantinya diduplikasi. 

2. Malware

Malware sendiri merupakan singkatan dari Malicious SoftWare yaitu perangkat lunak berbahaya yang bertujuan melakukan perusakan dengan membobol jaringan atau sistem korbannya.  

3. Social Engineering (Soceng)

Soceng adalah tindakan yang digunakan pelaku kejahatan siber dengan cara memanipulasi korbannya untuk mendapatkan akses atau informasi pribadi yang diinginkan.

Tujuan soceng ini pastinya untuk merampas uang di rekening korbannya melalui modus tertentu yang ditawarkan. 

Misalnya info perubahan tarif transfer bank, menggunakan akun layanan konsumen palsu, tawaran untuk jadi nasabah prioritas dan lain-lain.

4. Phising

Phising adalah tindakan untuk menggandakan informasi pribadi nasabah melalui user ID, nomor rekening bank/kartu kredit, PIN dan lain sebagainya secara tidak sah. 

5. Sniffing

Sniffing yaitu tindakan yang dilakukan dengan meretas paket data secara ilegal untuk mendapatkan informasi pribadi korbannya melalui jaringan yang ada pada perangkat korbannya. Biasanya modus ini paling banyak terjadi saat calon korbannya mengakses wifi publik.

Baca Juga : 2 Cara Isi Saldo Gopay Lewat Mobile Banking dan Internet Banking

Faktor-faktor yang Menyebabkan Kejahatan Siber dalam Sektor Perbankan

Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kejahatan siber dan mengakibatkan kerugian pada para korbannya :

1. Penyalahgunaan Identitas Pengguna

Kelengkapan data informasi yang ada di media sosial seringkali dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dengan memanfaatkan identitas penggunanya.

Dimana identitas pribadi tersebut dapat dengan mudah dipalsukan dan mudah dicuri. Sehingga memudahkan pelaku kejahatan siber untuk memanipulasi korbannya.

2. Penggandaan Aset Informasi

Selain identitas pribadi, aset informasi yang ada di media sosial juga mudah untuk disalin ataupun digandakan sehingga memicu adanya ancaman kejahatan siber. Hal ini disebabkan tidak adanya fitur  ‘delete  button’  dalam intenet.

3. Kurangnya Literasi Keuangan

Faktor ketiga adalah kurangnya literasi keuangan masyarakat sendiri. Hal ini bisa ditandai dengan masyarakat yang mudah tertipu dengan modus-modus yang dilakukan oleh pelaku kejahatan siber.

Misalnya tawaran hadiah, berita hoax tentang penggantian tarif transfer dan tawaran menjadi nasabah pripritas melalui sms, telepon dan juga email palsu. Sehingga mereka dengan mudah memberikan data informasi pribadinya.

4. Lokasi Pengguna

Faktor terakhir yang dapat memicu ancaman kejahatan siber adalah lokasi pengguna . Hal ini terjadi ketika lokasi pengguna dapat terdeteksi di media sosial sehingga memudahkan untuk dipalsukan maupun disembunyikan. 

Baca Juga :5 Cara Beli Pertalite di Aplikasi MyPertamina

6 Tips Mencegah Kejahatan Siber dengan Menjadi Nasabah Bijak

via canva

Maraknya kejahatan siber membuat kita harus berhati-hati dalam melakukukan sesuatu. Berikut ini adalah 6 Tips menurut saya sebagai penyuluh digital untuk mencegah kejahatan siber kejahatan siber agar menjadi nasabah bijak :

1. Selalu Waspada

Pada umumnya aplikasi milik perbankan memiliki keamanan data yang baik. Namun, hal ini tidak didukung oleh penggunanya yang aware dengan kemaaman data pribadi mereka sendiri.

Misalnya dengan menggunakan wifi gratis, aplikasi bajakan, ataupun iming-iming para pelaku kejahatan siber.

2. Jangan Mudah Percaya dengan Informasi Baru

Perkembangan teknologi ini juga menyebabkan merajalelanya informasi hoax, sehingga kita harus menjadi nasabah bijak untuk memilah semua informasi yang ada.

Jangan mudah tergiur dengan penawaran yang dikirimkan melalui spam sms, email, media sosial atau platform lainnya sebelum ada informasi resmi dari yang bersangkutan.

3. Lindungi Smarthphone dan laptop dengan Password

Data baik data pribadi, financial, pekerjaan l dan lainnya merupakan segalanya dalam dunia digital. Karena data ini dapat dijadikan cara untuk melakukan tindakan kejahatan siber.

Oleh karena itu, sebaiknya smarthphone maupun laptop kita dilindungi dengan pasword.

3. Pasanglah Antivirus

Antivirus ini berguna untuk mencegah jika ada software yang tidak diinginkan mengambil data kita dan untuk mendeteksi jika ada software atau malware yang diam diam melakukan backdoor secara diam diam.

5. Gantilah Sandi secara Berkala

Dengan mengubah sandi secara berkala itu akan menyulitkan para hacker untuk mencuri data kita. Pastikan buatlah sandi dengan kombinasi huruf, angka, maupun simbol yang rumit agar tidak mudah dijebol.

6. Laporkan kepada pihak yang berwenang

Jika mendapatkan jenis-jenis kejahatan siber jangan takut ataupun ragu untuk melaporkannya kepada pihak yang berwenang. Terutama untuk hal-hal terkait penipuan, pemerasan, dan pencurian identitas.

Baca juga : Cara Memperkecil Ukuran Video Tanpa Aplikasi, Dijamin berhasil 100%!

Selain itu, Bank BRI juga membagikan tipsnya untuk mencegah modus penipuan dalam sektor perbankan sebagaimaba dilansir dari instagram milik Bank BRI sebagai berikut :

  1. Jangan pernah memberikan informasi terkait data pribadi untuk keperluan transaksi, seperti PIN, username, Kode OTP, password, Nomor dan Expired Date Kartu ATM, dan Nomor CVV/CVC kepada siapapun.
  2. Waspadai dan hiraukan pesan SMS, email, telepon, yang mengatasnamakan BRI, bank lainnya maupun tautan dari nomor tidak dikenal yang meminta data pribadimu seperti PIN, username, Kode OTP, password, Nomor dan Expired Date Kartu ATM, dan Nomor CVV/CVC. 
  3. Hiraukan dan berhati-hatilah jika mendapatkan kode OTP namun merasa tidak melakukan transaksi apapun.
  4. Stop posting dan jangan pernah memposting apapun data pribadimu seperti Tanggal lahir, nomor NIK, Foto KTP, dan lain sebagainya di media sosial.
  5. Pahami bahwa BRI tidak pernah melakukan pembaharuan data nasabah melalui SMS dan email karena BRI-Info hanya satu-satunya media informasi promo.
  6. Jika terdapat aktivitas ataupun tautan yang mencurigakan dan mengatasnamakan BRI, maka segeralah melapor ke contact center BRI 14017/1500017 atau call bri@bri.co.id.

Baca juga :Pengertian Dan Cara Membuat Rangkaian sensor cahaya

Stop Jenis Kejahatan Siber dengan Gerakan Nasabah Bijak

Maraknya kejahatan siber di tengah perkembangan teknologi ini mengharuskan kita belajar banyak terkait literasi keuangan. Pasalnya saat ini banyak sekali tindak kejahatan di dunia maya terutama di sektor perbankan.

Para pelaku biasanya berkedok mengatasnamakan bank milik nasabah yang kemudian mengirimkan banyak tautan, sms promosi, whatsapp, bahkan telepon kepada calon korbannya yang tujuannya untuk mencuri data pribadi milik nasabah.

Oleh karena itu,  kita harus menjadi nasabah bijak dengan memilah informasi yang masuk dan tidak boleh sembarangan untuk percaya dengan modus-modus penipuan tersebut.

Hal ini juga didukung dengan adanya Gerakan Nasabah Bijak yaitu sebuah komunitas yang bertujuan memberikan literasi keuangan kepada masyarakat di Indonesia.

Baca Juga : Simak!!! Inilah 4 Alasan Investasi Penting Bagi Generasi Millenial dan Rekomendasinya

Memangnya apa sih pentingnya literasi keuangan itu?

Pastinya ada banyak manfaat yang kita dapatkan apabila mempelajari literasi keuangan seperti kita lebih mudah mengetahui macam-macam produk keuangan, bagaimana caranya memanfaatkan produk keuangan tersebut dengan baik, dan yang jelas terhindar dari yang namanya penipuan atau jenis-jenis kejahatan siber yang lainnya.

Oleh karena itu, marilah kita menjadi nasabah bijak dan lindungi diri dari kejahatan siber serta menjadi penyuluh digital untuk orang disekitar kita tentang pentingnya literasi keuangan.

Insert code: <i rel="code">Put code here</i> or <i rel="pre">Put code here</i>
Insert image: <i rel="image">Put Url/Link here</i>
Insert title: <b rel="h3">Your title.</b>
Insert blockquote: <b rel="quote">Put text here</b>
Bold font: <b>Put text here</b>
Italics: <i>Put text here</i>

0 Komentar

Type above and press Enter to search.